Sebagai
orang awam tentu kita sangat bangga dengan kesuksesan anak- anak kita yang
nampak terukir pada nilai rapor tiap semester begitu mentereng bak bintang
kejora tanpa sedikit pun ada cela.
Nilai
rapor 75, 80, 85, 88, 89, 95, bahkan 99 berjejer dengan rapi namun apakah itu
semua bisa menjadi jaminan bahwa anak-anak kita benar - benar belajar.
Kekhawatiran
itu tentu saja ada, namun tak terlihat hanya terurai lewat perasaan cemas yang
kadang kala menerpa bak gelombang pasang yang menyapu bibir pantai.
Sebagai
orang tua dan guru kita selayaknya lebih cemas jika kita menemukan anak kita
atau anak didik kita tidak mampu mengantri dengan baik, tidak terbiasa minta
maaf dan berterimakasih dengan benar serta mengakui kesalahan, tak mampu
bekerja dalam tim, lebih cemas lagi jika anak-anak kita jauh dari nilai moral
dan agama.
Mengapa
sebagai orang tua atau pendidik kita lebih mencemaskan nilai moral dan agama
karena jika kita cemas soal anak- anak yang tidak mampu tuntas dalam suatu
kompetensi dasar yang di persyaratkan tinggal memberi mereka private study atau
remedial dalam kurun waktu satu bulan yang lebih intensive semua akan
terpecahkan, namun jika yang tidak bisa mereka lakukan adalah mengantri dengan
benar misalnya bagaimana bisa mereka beradaptasi di dunia nyata dengan baik
atau tak terbiasa dalam team work bukankah itu lebih menyulitkan di kemudian
hari dan tentu saja juga sangat sulit untuk mengajarinya serta memerlukan waktu
yang lama untuk benar - benar mampu belajar dengan baik.
Jadi
jangan cemaskan soal Matematika atau IPA tak mampu terjawab hingga tuntas tapi
lebih cemaskan nilai moral dan nilai - nilai agama dalam diri anak - anak didik
kita.
0 Response to "Scores Atau Values"
Post a Comment